BANGLI – Seorang bocah berumur 10 tahun di Desa Songan A, Kintamani, Bangli, Bali, tewas terseret air bah sungai sepulang sekolah, Rabu (11/12/2024). Jasad siswa kelas 4 SD berinisial KJA itu ditemukan di wilayah Kabupaten Karangasem, berjarak sekitar 2 kilometer.
Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna menjelaskan, peristiwa itu terjadi di dekat perbatasan antara Kabupaten Bangli dan Karangasem. Jasad KJA ditemukan di sungai Batu Miyeh, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, sekitar pukul 12.30 Wita. Satu jam setelah korban hanyut.
“Sekira pukul 11.30 Wita, korban pulang dari sekolah bareng temannya ke rumah. Akses yang biasa mereka lalui menuju rumah atau sebaliknya harus melewati jembatan,” terang Sukerna, Rabu malam.
Saat tiba di jembatan itu, korban bersama temannya, KTS (12), seperti biasa melintas di atas jembatan itu. Mereka berhasil melewatinya. Cuaca agak gerimis dan kondisi arus sungai masih agak tenang.
Tetapi, tak disangka, KJA malah berbalik untuk bermain air hujan di seputaran jembatan. Sementara KTS sudah melarang KJA agar tidak bermain air tapi tidak dihiraukan.
“Tiba-tiba datang air hujan mengalir deras. Korban langsung terseret,” ungkap Sukerna. Teman korban yang melihat peristiwa nahas itu langsung memberi tahu orang-orang di kampungnya dan warga melaporkannya ke polisi.
“Korban ditemukan di wilayah luar Bangli, sekitar 2 kilometer dari lokasi awal. Jadi ditemukan sekitar pukul 12.30 Wita di wilayah Banjar Batu Meyeh, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem,” jelas Sukerna.
Jasad KJA ditemukan dalam kondisi tanpa busana, dengan menanggalkan satu buah sepatu di kakinya. Beberapa bagian wajahnya lecet. Warga lalu membantu mengevakuasi jasad bocah malang itu ke rumah duka di Banjar Kendal, Desa Songan A, Kintamani, Bangli. (dtc/sb)
