JAKARTA – Dua tim pelajar dari Mentari Intercultural School Jakarta (MISJ) berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan meraih dua medali perak dan satu penghargaan khusus dalam ajang Japan Design, Idea and Invention Expo (JDIE) 2025 yang berlangsung pada 5–6 Juli di Bellesalle Haneda, Tokyo, Jepang.
Kompetisi inovasi berskala global tersebut diikuti oleh lebih dari 366 tim dari berbagai negara, melibatkan pelajar, mahasiswa, dan peneliti muda yang menampilkan karya-karya kreatif di bidang desain, teknologi, dan penemuan.
Dua tim dari MISJ tampil gemilang dengan proyek inovatif yang menonjol di sektor pertanian. Tim pertama yang terdiri dari Arga Fatah Mulyanto, Kalinda Zafina Arghya Ardilestanto, dan Aglaia Zhyakeira Bakri (siswa kelas 8 dan 9 tahun ajaran mendatang) meraih medali perak melalui karya berjudul SMART IRRIGATION SYSTEM.
Inovasi ini merupakan sistem irigasi cerdas berbasis aplikasi mobile yang mampu mengatur penggunaan air dan pupuk secara efisien, memberikan laporan harian kondisi tanah, serta beroperasi otomatis tanpa kehadiran petani. Teknologi ini juga dilengkapi kecerdasan buatan yang memungkinkan konsultasi pertanian digital bagi petani.
Sementara itu, tim kedua yang terdiri dari Habilla Zaira Madjid, Ennoia Aidan Pratharna Pangganjar, dan Daris Hanifta Teguh (siswa kelas 10 tahun ajaran mendatang) turut menyumbang medali perak dengan karya MODERN SCARECROW. Proyek ini menawarkan solusi modern untuk pengendalian hama pertanian seperti burung, serangga, dan tikus. Alat ini dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui aplikasi mobile dan dilengkapi AI untuk membaca pola pergerakan hama serta mengambil keputusan secara otomatis.
Selain dua medali perak, salah satu tim juga memperoleh Special Award dari delegasi Hong Kong atas dampak dan potensi implementasi karyanya di sektor pertanian urban.
Kepala Sekolah SMP Mentari Intercultural School Jakarta, Aluysius Songky Widya Ananta, menyampaikan rasa bangga atas capaian para siswa. Menurutnya, capaian itu bukan hanya kebanggaan bagi para siswa dan sekolah, namun juga menjadi prestasi yang membawa nama baik Indonesia di kancah inovasi dan teknologi internasional.
“Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi sekolah dan keluarga besar MISJ, tetapi juga membawa nama baik Indonesia di ajang inovasi internasional. Ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global dengan gagasan yang berdampak,” ujarnya.
Mentari Intercultural School Jakarta terus mendorong pengembangan potensi siswa melalui pembelajaran berbasis riset dan penerapan teknologi masa depan. Prestasi di JDIE 2025 ini menjadi bukti konkret bahwa pendidikan yang mendukung kreativitas dan inovasi mampu menghasilkan karya berdampak nyata bagi masyarakat. (MK/SB)