DENPASAR – Warga paguyuban Wuamesu Ende Lio Bali akan menggelar Jembrana Trip di Kota Negara dan Desa Palasari, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Giat bertajuk Wuamesu Jembrana Trip 2023 akan diikuti lebih dari 100 warga Wuamesu yang bermukim di Denpasar, Badung, Tabanan, dan Jembrana.
“Kami akan memulai perjalanan ke Jembrana hari Sabtu, 21 Oktober 2023, dengan memakai beberapa bus dan sejumlah kendaraan pribadi,” ungkap Ketua Panitia Jembrana Trip 2023, Yosep C. Veni Resi.
Dikatakan Veni, warga diaspora Ende Lio yang bermukim di Kota Negara dan Desa Palasari Jembrana yang menjadi tuan rumah. Acara ini didukung DPP Gereja St. Petrus Negara dan Flobamora Bali.
“Kami sudah mempersiapkan acara ini sejak 2 bulan lalu, termasuk persiapan Misa Inkulturasi etnik Ende Lio di Gereja Santo Petrus Negara.”
Wakil Ketua I BP Wuamesu Bali ini menjelaskan, telah terus bersiap para pengisi acara dari paduan suara Wuamesu Bali Choir, serta penari dari Sanggar Wuamesu Bali.
“Selain misa ada temu akrab persaudaraan, serta ziarah nyekar di pemakaman Palasari. Untuk di Palasari ini momen yang ketiga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sejak tahun 2020,” tambah Yosep C. Veni Resi.
Terpisah, Ketua Umum Wuamesu Bali, Valerian Libert Wangge, mengatakan, Jembrana Trip 2023 menjadi salah satu metode di era kepemimpinannya untuk merajut kebersamaan antar warga.
“Giat ini juga untuk menapak tilas jejak dan eksistensi warga diaspora Ende Lio yang telah mendiami wilayah Jembrana sejak era 1950-an.”
Sekretaris Umum Flobamora Bali ini mengatakan bahwa sejak dirinya dipercaya memimpin Wuamesu diparuh akhir tahun 2020 lalu, paguyuban Wuamesu Bali telah 6 kali menggelar Misa Inkulturasi.
“Kami awali di Gereja St. FX Kuta, Gereja St. Petrus Denpasar, Gereja St. Silvester Pecatu, Gereja MBSB Nusa Dua, Gereja Sta. Maria Imaculata, Mataram, NTB, dan nanti di Gereja St. Petrus Negara, Jembrana.”
Menurutnya, Misa Inkulturasi selain menjadi event bernuansa rohani, juga menjadi media untuk sosialisasi.
“Saya teringat cerita para orang tua sesepuh, dimana yang menjadi jembatan temu kenal mereka adalah rumah ibadah kala itu. Rupanya ini masih terjadi hingga era generasi millenial dan genzi,” ujar Varis, sapaan akrabnya.
Di masa akhir kepemimpinan di Wuamesu Bali, ia berharap agar tenun kebersamaan yang sudah dirajut, wajib dipertahankan di era kepemimpinan selanjutnya. Badan Pengurus Wuamesu Bali masa bakti 2020-2023, akan mengakhiri masa tugasnya pada bulan Desember 2023 mendatang.
“Kami akan menutup era kepengurusan ini dengan menggelar Sekolah Kepemimpinan Berbagi Aksi jilid III untuk generasi muda penerus,” tutup Valerian Libert Wangge.
Sumber: Rilis Media Center Wuamesu Bali.