Kamis, Desember 12, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gerakan Pangan Murah di Denpasar Wujudkan Keterjangkauan Harga Pangan

DENPASAR – Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dipusatkan di Banjar Tegeh Sari, Desa Adat Tonja, Minggu (22/10), oleh Pemerintah Kota Denpasar, sebagai upaya berkelanjutan dalam rangka pengendalian inflasi dengan memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan.

“Program Gerakan Pangan Murah (GPM) ini, dilaksanakan guna memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan, yang merupakan upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan,” kata Walikota Jaya Negara di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut dikatakan, Gerakan Pangan Murah ini merupakan upaya pemerintah dalam mendukung penanganan masalah dan tantangan pembangunan ketahanan pangan. Hal ini utamanya guna memastikan kebutuhan pangan tersedia dalam jumlah yang cukup dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

Selain itu, GPM ini juga membantu pertumbuhan ekonomi bagi pelaku usaha pangan, petani, dan peternak. Pada kegiatan GPM ini, Pemkot Denpasar juga bekerja sama dengan Bulog, pelaku UMKM, serta para pelaku usaha lainnya.

Sehingga, dengan sinergitas lintas sektor ini diharapkan mampu mendukung terciptanya stabilitas pangan dan inflasi di Kota Denpasar.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa saat ditemui disela kegiatan mengatakan, Gerakan Pangan Murah menyediakan berbagai bahan pangan pokok dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar. Mulai dari beras, cabai, bawang merah, bawang putih, tepung, gula, minyak goreng, gas subsidi serta aneka sayuran dan buah-buahan.

“Silakan berbelanja, karena kita juga menyediakan beras, telur, aneka sayuran dan buah, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula serta berbagai aneka makanan olahan dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran pada umumnya, seperti Beras SPHP GPM Rp. 50.500,-/5Kg, Minyak Goreng Kita GPM Rp. 14.000,- /Liter, Telur Ayam GPM Rp. 45.000,- /Krat, Ini sebagai upaya pengendalian inflasi,” pungkas IB Mayun Suryawangsa. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER