DENPASAR – OJK Provinsi Bali berkomitmen mendorong peningkatan financial wellbeing masyarakat, melalui perluasan jangkauan program literasi dan edukasi serta inklusi keuangan, yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat baik di perkotaan maupun perdesaan.
“Ini penting, guna memperkecil jarak tingkat literasi dan inklusi di Bali. Sehingga, OJK Provinsi Bali terus melakukan bauran strategi yang dilaksanakan antara lain melalui edukasi keuangan secara tatap muka, edukasi keuangan secara online, aliansi strategis, dan juga melalui edukasi keuangan secara tematik,” kata Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, didampingi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Bali Ananda R. Mooy, di Denpasar, Rabu (29/11/2023).
Selama 2023 hingga Oktober, terang Puji Rahayu, OJK Bali telah melaksanakan 342 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 47 ribu orang, dan juga edukasi melalui sosial media yang menjangkau lebih dari 183 ribu orang selama tahun 2023 hingga bulan Oktober.
Selain itu, OJK mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan di Bali melalui 3 bauran strategis yaitu edukasi secara tatap muka, edukasi secara online, dan edukasi tatap muka melalui aliansi strategis.
“Kami, OJK Bali telah melaksanakan kegiatan edukasi secara tatap muka sebanyak 325 kali, baik yang dilakukan oleh OJK sendiri maupun bekerjasama dengan stakeholders melalui program Ngiring ke Banjar seperti intensifikasi pemanfaatan SiMolek, program 1-3 km care, edukasi segmented kepada pelajar, mahasiswa, dan komunitas disabilitas, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Literasi dan Inklusi Keuangan 2023, LMS OJK Competition (LOC) Tahun 2023, edukasi bersama anggota DPR RI Komisi XI, edukasi kepada Finalis Jegeg Bagus yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali, dan edukasi bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR),” jelasnya.
Selain itu, dilakukan juga kegiatan edukasi secara online seperti Ngobrol Ringan dan Santai untuk Edukasi (NGORTE), talkshow radio, dan melalui media sosial.
Upaya literasi dan inklusi keuangan oleh OJK juga melibatkan dukungan strategis berbagai pihak, diantaranya Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan stakeholder lainnya, antara lain melalui peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
“Selama 2023 hingga bulan Oktober, TPAKD di Provinsi Bali telah menyelenggarakan 41 kegiatan Asistensi dan Pendampingan Program TPAKD dan 9 Workshop serta Business Matching UMKM,” jelasnya.
Dalam rangka menyemarakkan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2023, OJK Provinsi Bali bersinergi dengan Industri Jasa Keuangan di Bali menyelenggarakan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan. Pelaksanaan BIK 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera” dalam bentuk kegiatan edukasi dan inklusi keuangan.
Kegiatan BIK di Provinsi Bali antara lain edukasi dan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM dan ibu rumah tangga, serta edukasi kepada pelajar melalui Learning Management System (LMS) OJK dalam bentuk lomba LMSKU OJK Championship (LOC) Tahun 2023. Pada puncak acara BIK yaitu 27 Oktober 2023, OJK Provinsi Bali meluncurkan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian Kepada Petani Padi pada acara Bali Financial Experience Festival (BALI FINEF) 2023 di Gedung Mario Kabupaten Tabanan.(WIR)