Minggu, September 24, 2023
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Money Politik Ganggu Stabilitas Ekonomi dan Demokrasi

DENPASAR – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar Sanctus Paulus menggelar diskusi publik dengan tema “Ongkos Politik : Tantangan bagi Stabilitas Ekonomi dan Demokrasi” pada 07 Mei 2023.

Diskusi ini dilaksanakan di Margasiswa PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus, Jalan Thamrin 1/8 dan dihadiri Dewan Pimpinan Cabang, juga anggota biasa PMKRI Cabang Denpasar.

Diskusi ini dipantik oleh moderator saudari Yunda Papu yang merupakan Biro Media dan Propaganda PMKRI Cabang Denpasar, selain itu narasumber dalam diskusi ini yaitu Bpk. Crolus Nino yang merupakan Dosen Ekonomi Politik Unisadhuguna Business School.

Ongkos Politik menjadi hal yang penting untuk disoroti karena menjadi modal tentunya untuk memasuki politik khususnya menjelang Pemilu. dari sekian modal Politik, uanglah sala satu yang paling berpengaruh, dan hal ini tentunya mempengaruhi bagaimana calon politisi tersebut mengusahakan adanya modal tersebut dengan caranya masing-masing.

Menanggapi hal ini, Nino mengatakan modal politik itu salah satunya uang, namun lebih penting dari pada itu adalah ide atau gagasan untuk program kerja, Networking, dan lainnya.

“Bahwa uang itu bukan menjadi satu-satunya penentu orang itu masuk dalam sebuah jabatan politik, masih ada modal penting lainnya seperti ide, bahwa program apa yang mau dibuat nanti juga menjadi penentu” ujar Nino.

Jika lebih mengedepankan modal uang dalam berpolitik maka bisa dimungkinkan adanya tujuan yang juga hanya berfokus pada uang maupun penyelewengan jabatan. Jika hal ini terjadi maka dampaknya pasti akan berpengaruh kepada instansi yang dijabatnya melalui jual beli jabatan dan tentunya kepada masyarakat pada sektor ekonomi, pembangunan dan lainnya.

Dengan begitu bisa dipastikan pejabat politik ini tidak berkompetensi melainkan sangat pragmatis. Nino menegaskan bahwa itu kembali lagi pada pribadi masing-masing, bagaimana memaknai berpolitik juga menyadari akan tugas bahwa apa yang dia ingin wujudkan selama masa jabatannya.

Juga menjadi hal penting bagi masyarakat untuk mampu menilai, karena bagaimanapun kuncinya yang memberikan jabatan itu adalah masyarakat, bahwa masyarakat juga harus sadar dengan melihat aspek penting dari calon untuk menjatuhkan pilihan.

“Dengan kemajuan teknologi saat ini sangat efektif untuk dimanfaatkan semua orang sebagai wadah kritik terhadap kinerj pemerintah, maupun calon politisi, kalian sebagai kader PMKRI kalian juga harus bisa memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan gagasan, ataupun kritikan,” tambahnya.

Diskusi inipun ditutup dengan closing statement dari ketua Presidium saudara Alexandro Rolandi yang mengatakan bahwa pentingnya budaya diskursus seperti ini terus hidup untuk semakin aktif dalam melihat isu-isu publik dan tentunya menghidupkan nalar kader PMKRI. (rls)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER