MANGGARAI BARAT – Polres Manggarai Barat melakukan penyelidikan pencemaran Sungai Wae Mese yang menjadi sumber air baku Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wae Mese di Labuan Bajo. Sumber air tersebut diduga tercemar limbah oli dari aktivitas alat-alat berat milik PT. Menara Armada Pratama (MAP) yang melakukan penambangan galian C.
Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat AKP Ridwan mengatakan penyidik akan menjadwalkan pemanggilan Direktur Utama PT MAP Paul Sumito untuk dimintai keterangan. Paul Sumito, lanjut Ridwan, akan diperiksa setelah kunjungan Presiden Jokowi ke Labuan Bajo.
“Kami akan dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan setelah kunjungan kerja presiden di Labuan Bajo,” kata Ridwan saat ditemui di Puncak Waringin, tempat yang dikunjungi Presiden Jokowi, Senin (13/3/2023) sore.
Untuk kepentingan penyelidikan kepolisian telah memasang garis polisi (police line) pada alat berat milik PT MAP di Wae Mese.
Sebelumnya, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan pencemaran air baku Sungai Wae Mese itu sudah dilaporkan ke polisi. Ia mendorong kepolisian untuk mengamankan alat-alat berat tersebut.
Edi Endi mengungkapkan adanya upaya menyembunyikan alat-alat berat itu. Namun, ia mengaku sudah memiliki video saat alat-alat berat tersebut melakukan penambangan galian C di Wae Mese.
Sungai Wae Mese adalah sumber air baku yang diproduksi menjadi air bersih di SPAM Wae Mese, yang disalurkan untuk 5.684 pelanggan di Kota Labuan Bajo. Sumber air ini terdeteksi tercemar pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 17.00 Wita.
Air itu terlihat berbuih dan berwarna pekat. Saat tercemar, tak ada produksi air di SPAM Wae Mese yang mengalir kepada masyarakat. SPAM Wae Mese sudah kembali produksi air bersih dan mengalirkannya kepada warga Kota Labuan Bajo, Jumat (10/3/2023) pukul 17.00 Wita.
Hingga saat ini, Paul Sumito belum menanggapi pertanyaan lebih lanjut dari detikBali. Dia tak menjawab pesan instan WhatsApp dan panggilan telepon. (efr/gsp/dtc)
