BULELENG – Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd mengingatkan ASN civitas akademika perguruan tinggi tenaga kependidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut untuk menjaga netralitas saat Pemilu 2024.
“Tunjukkan bahwa ASN dan non-ASN Undiksha bisa menjadi role model dalam kaitannya dengan netralitas kita dalam hajatan politik ini,” kata Lasmawan dalam keterangannya di Singaraja, Minggu.
Penegasan netralitas itu merupakan tindak lanjut atas surat edaran Kemenpan-RB RI dan Kemdikbudristek RI terkait dengan netralitas ASN dan non-ASN pada lingkup perguruan tinggi.
“Partisipasi politik kita sangat diharapkan untuk menggunakan hak kita sebagai warga negara. Tetapi jangan menunjukkan keberpihakan karena itu sesuai dengan Undang-undang ASN,” kata dia.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi pada segenap civitas akademika, staf dosen, pegawai dan mahasiswa serta dukungan masyarakat atas kinerja yang sudah dilakukan selama ini.
Undiksha saat ini sedang berproses menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Oleh karena itu, tetap perlu didukung dengan peningkatan kualitas kinerja seluruh civitas akademika dan masyarakat.
“Menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum adalah sebuah keharusan yang harus kita lakukan, kita ikuti prosesnya. Namun di balik semua itu komitmen dukungan, sinergi oleh kita semua sangat dibutuhkan,” katanya.
Rektor juga menyinggung momentum Hari Sumpah Pemuda yang merupakan hari bersejarah bagi kebangkitan persatuan kebangsaan Indonesia. Peringatan Sumpah Pemuda memberi makna kebangsaan yang tidak akan surut, tidak akan mengalami abrasi sepanjang pemuda Indonesia betul-betul mampu menjiwai, memaknai dan melakoni semangat yang sudah dicontohkan oleh para pemuda di era sebelum dan masa kemerdekaan.
Menurut Rektor semangat itu pulalah yang mestinya menjadi roh yang menggerakkan pemuda zaman sekarang dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan revolusi industri.
Prof. Lasmawan berkeyakinan semakin menguatnya pemaknaan semangat kepemudaan, maka langkah gerak untuk memajukan Indonesia akan semakin mapan dan semakin dipercepat dengan bersinergi dengan semua komponen.
Di sisi lain, ia melihat bahwa generasi muda sekarang sudah mengalami beberapa perubahan terkait dengan perspektif tentang dinamika zaman.
Oleh sebab itu, proses internalisasi atau proses penanaman kecintaan terhadap bangsa dan negara tidak boleh dihentikan.
“Harus terus kita kumandangkan, harus kita lakukan secara lebih masif, lebih terstruktur sehingga betul-betul anak anak bangsa ini akan menjadi garda terdepan, menjadi pondasi utama bagi keutuhan bangsa dan negara Indonesia,” ungkapnya.
Undiksha sebagai salah satu lembaga pendidikan berupaya untuk melahirkan generasi muda yang unggul melalui sejumlah langkah strategis seperti menyiapkan kurikulum yang relevan, peningkatan kapasitas kelembagaan, peningkatan sumber daya manusia dan menata regulasi sistem layanan.
“Kami di Undiksha sekarang sedang berbenah, terlebih Undiksha sekarang sedang menyiapkan diri berproses untuk menuju menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Tentu proses ini sekaligus juga dalam rangka upaya menyiapkan kita mampu melahirkan generasi muda yang kompeten, profesional, yang tangguh. Sehingga ini sejalan dengan visi misi pembangunan kebangsaan Indonesia,” katanya. (ant/sb)