Minggu, September 24, 2023
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejumlah Ormas Tolak Aksi AMP

DENPASAR – Sejumlah ormas di Bali menolak aksi yang akan digelar oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) pada Senin (1/5/2023) di Denpasar dalam rangka memperingati 60 tahun aneksasi Bangsa Papua yang masuk menjadi bagian dari Bangsa Indonesia.

Ormas tersebut di antaranya PGN Bali, PGN Melanesia, Perguruan Sandi Murti, Anak Kolonk Bali, Demi Anak Generasi (DAG) Bali. Wakil Perguruan Sandi Murti I Gusti Ngurah Harta mengaku sangat siap sekali untuk menghalau aksi besok.

“Untuk menjaga NKRI kalau saya Sandi Murti ingin menghabisi mereka. Besok persiapkan diri, karena mereka juga pasti menyiapkan aksi kekerasan,” kecamnya, Minggu (30/4/2023).

Sebagaimana diketahui beredar imbauan berupa flyer di media sosial dan WhatsApp bahwa aksi tersebut akan digelar di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Renon, Denpasar.

Ia pun menyayangkan akan sikap kepolisian yang justru terlihat mengawal aksi demo dengan terbitnya izin melakukan aksi demo di Kedutaan Inggris besok.

“Harusnya polisi tangkap mereka, karena kita dibilang kolonial. Kami turun besok, kalau perlu kami kibas besok. Kami meminta Polri lebih tegas kalau setiap kali mereka turun. Sampai PGN yang turun, aneh lok didiemin sih, jangan-jangan ada udang dibalik batu,” pungkasnya.

Ketua PGN (Patriot Garuda Nusantara) Bali Daniar Tri Sasongko mengatakan pihaknya juga menolak aksi tersebut.

“PGN wilayah Bali memutuskan dalam aksi bela negara UUD Pasal 28 menolak demonstrasi aksi aliansi mahasiswa Papua yang akan dilaksanakan pada 1 Mei dan seterusnya,” tegas Daniar, Minggu (40/4/2023).

Pentolan ormas PGN lainnya yakni Pariyadi atau akrab disapa Gus Yadi meminta kepolisian untuk mengambil sikap tegas menangkap warga Papua yang mengatasnamakan mahasiswa.

“Kami minta kepolisian untuk bersikap tegas bahwa dengan sengaja mereka menyodorkan ada surat yang mengatakan bahwa Indonesia negara imperialiskolonialis Indonesia mencaplok Papua,” tandasnya.

Ia pun menyayangkan sikap kepolisian yang sangat lemah menghadapi AMP. PGN pun siap turun aksi besok untuk mencegah kehadiran massa aksi tersebut. “Kalau polisi tidak bersikap tegas besok menangkap mereka melarang mereka untuk turun hati-hati rakyat Bali sudah kecewa,” katanya.

Ia mengaku akan mengawal aksi AMP besok dan mencegah mereka turun ke jalan hingga ke Renon. Terlebih, ia pernah mengalami luka akibat bentrok dengan AMP beberapa waktu lalu.

Gus Yadi pun mengaku akan membalaskan dendamnya lantaran mengalami patah tulang lengan dan kakinya. “Luka cacat sudah risiko, makanya kepolisian tolong jangan sampai dicaci maki oleh rakyatnya,” tegasnya. (nor/has/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER