DENPASAR – Seluruh SD dan SMP Negeri di Kota Denpasar, Bali, menanam bibit cabai unggul yang dilaksanakan secara serentak bersama Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Jumat (30/9).
Penanaman bibit cabai unggul lokal ini secara simbolis ditanam secara serentak diseluruh sekolah SD dan SMP Negeri di Denpasar. Penanaman bibit pohon cabai ini sebagai gerakan bersama dalam upaya menekan laju inflasi.
“Setidaknya kegiatan ini dapat sebagai media edukasi untuk para siswa selain nantinya juga untuk meringankan kebutuhan bumbu dapur bagi orang tua siswa setelah panen, serta juga mendukung gerakan ketahanan pangan di Kota Denpasar,” ungkap Walikota Jaya Negara di sela-sela kegiatan.
Penanaman bibit pohon cabai bersama Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, IB Mayun Suryawangsa, Kepala Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, I Dewa Gede Rai dan Kepala SMPN 12 Denpasar, IGN Agung Arya, beserta para murid dan guru.
Sementara itu, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, IB Mayun Suryawangsa, mengatakan untuk bibit pohon cabai unggul lokal kali ini disiapkan sebanyak 5500 bibit pohon yang disebar dan ditanaman di seluruh sekolah SD dan SMP Negeri di Denpasar.
“Ini merupakan jenis bibit unggul cabai lokal, yang mana nantinya bibit cabai ini sekali panen bisa menghasilkan 2 kg satu pohon setiap dua Minggu sekali selama satu tahun.
Kadis Dikpora Kota Denpasar, AA. Gede Wiratama menambahkan, seluruh sekolah yang melaksanakan penanaman bibit pohon cabai, yakni SD Negeri berjumlah 167 sekolah dan SMP Negeri berjumlah 14 sekolah.
Di mana nantinya diharapkan sekolah-sekolah dan para siswa merawat secara telaten bibit pohon cabai ini sampai tiba waktunya panen, selain juga nanti para siswa melaksanakan pembelajaran wirausaha dan biologi.
Di mana tidak sekadar teori, para siswa bisa langsung melaksanakan praktek disekolah dengan menanam dan merawat pohon cabai ini dari awal sampe panen serta pengolahan.
“Semoga sesuai harapan Bapak Walikota Denpasar selain menekan infasi juga bisa menjadi sekolah berbagi untuk masyarakat sekitar, yang mana hasil panen ini bisa di bawa pulang siswa untuk orang tua mereka di rumah dan masyarakat di dekat lingkungan sekolah,” tambahnya. (WIR)