Senin, April 21, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

400 Siswa SMP Tak Lancar Membaca, Sutjidra Bakal Bikin Pendidikan Jarak Jauh

BULELENG – Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, menyiapkan strategi untuk menangani ratusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Gumi Panji Sakti yang belum lancar membaca. Sutjidra akan membuat sistem pendidikan jarak jauh di setiap kecamatan untuk memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan membaca.

“Sesuai dengan program prioritas kami di bidang pendidikan, (kami) akan membuat pendidikan jarak jauh di setiap kecamatan,” kata Sutjidra, Kamis (10/4/2025).

Sutjidra akan melakukan pendataan untuk memverifikasi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam membaca. Penyebabnya kami belum tahu, apakah mereka tidak mampu, tidak tahu, atau tidak mau,” jelasnya.

Menurut Sutjidra, 400 siswa yang mengalami kesulitan membaca ini berpotensi putus sekolah. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng akan mengarahkan mereka untuk mengikuti program penyetaraan.

“Putus sekolah itu tidak saja dari program pemerintah, jadi ada karena tidak mau, tidak tahu, ketidakmampuan. Yang paling susah karena tidak mau. Kalau tidak mampu, kami akan berikan beasiswa, yang tidak tahu kami berikan sosialisasi,” jelas Sutjidra.

Diberitakan sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan di Pulau Dewata menyisakan ironi. Ratusan siswa SMP di Buleleng, Bali, ternyata belum bisa membaca dengan lancar.

Ketua Dewan Pendidikan Buleleng I Made Sedana membeberkan data yang dihimpun Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Buleleng menunjukkan sekitar 400-an siswa SMP di daerah itu mengalami kesulitan membaca. Ratusan siswa tersebut berasal dari puluhan sekolah di Gumi Panji Sakti, sebutan Buleleng.

“Angkanya mengejutkan, ada 400-an anak yang tidak bisa membaca dengan lancar, artinya masih mengeja,” ujar Sedana, Rabu (9/4/2025). (DTC/SB)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER