Jumat, Januari 31, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Puluhan Desa di Karangasem Terancam Kekeringan

KARANGASEM – Sebanyak 37 desa di Kabupaten Karangasem terancam kesulitan mendapatkan air bersih saat memasuki musim kemarau tahun ini. Apalagi berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini akan lebih kering jika dibandingkan tiga tahun terakhir.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengaku sudah membuat antisipasi jika prediksi BMKG benar-benar terjadi. Berdasarkan peta risiko wilayah yang terancam kekeringan di wilayah Kabupaten Karangasem ada sebanyak 37 desa yang terancam.

“Dari 37 desa tersebut tidak semua banjar atau dusun yang terancam kekeringan, hanya ada beberapa saja karena sebagian besar saat ini sudah bisa dijangkau oleh air PDAM maupun Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat),” kata Arimbawa, Minggu (19/3/2023).

Arimbawa mengatakan 37 desa tersebut tersebar di seluruh kecamatan di Karangasem. Namun, yang terbanyak ada di wilayah Kecamatan Kubu dan Abang. Dusun-dusun dan banjar yang letak geografisnya di daerah perbukitan selama ini memang langganan kekeringan.

Menurut Arimbawa, sejak beberapa bulan lalu BPBD sudah mengimbau masyarakat agar menampung air hujan selama musim hujan. Ini untuk mengantisipasi agar tidak sampai kekurangan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Pihaknya mengaku sudah mengimbau kepada masyarakat yang wilayahnya terancam mengalami kekeringan untuk menampung air hujan. “Saya sudah imbau masyarakat agar tempat penampungan air yang ada di masing-masing rumah, diisi penuh dengan air hujan sehingga ketika memasuki musim kemarau bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Arimbawa.

Selain itu, BPBD juga mengingatkan masyarakat yang masuk ke dalam wilayah rawan kekeringan agar menggunakan air dengan baik dan secukupnya. Jangan sampai buang-buang air untuk hal yang tidak terlalu penting.

BPBD juga sudah melakukan rapat dengan beberapa instansi, mulai dari Dinas Sosial, PDAM, dan yang lainnya supaya ketika ada permintaan air bersih dari masyarakat siap untuk melakukan pendistribusian.

“Untuk pendistribusian air bersih jika seandainya nanti ada permintaan dari masyarakat kami sudah siap bersama dengan beberapa pihak. Karena kami ingin seluruh masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan air bersihnya karena itu merupakan kebutuhan utama masyarakat,” kata Arimbawa. (hsa/nor/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER