BONDOWOSO – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, melepas pengiriman 8 ton beras organik dari Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Beras organik tersebut akan didistribusikan ke Sidoarjo dan Kalimantan, Selasa (17/12/2024).
Pengiriman ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat desa dalam mendukung pemberdayaan lokal. Fauzan menyampaikan bahwa pengembangan komoditas unggulan ini sejalan dengan desain pendidikan tinggi berbasis lokalitas dan visi Presiden untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Pengembangan industri berbasis pangan seperti ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat berperan dalam memberdayakan desa. Kita ingin menciptakan keberlanjutan, tidak hanya dari sisi pangan, tetapi juga SDM yang unggul,” ujar Fauzan.
Ia menekankan kolaborasi antara perguruan tinggi dan daerah dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat lokal sekaligus mendorong swasembada pangan nasional.
Dalam kunjungan ini, Fauzan juga didampingi Plt. Dirjen Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, serta Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi. Keduanya memberikan apresiasi terhadap pemerintah Kabupaten Bondowoso atas dukungannya dalam pengembangan pertanian organik.
“Bondowoso telah menunjukkan bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi dalam membangun desa, memperkuat bangsa, dan memberikan dampak global. Inovasi ini adalah contoh konkret pendidikan tinggi untuk pembangunan,” ujar Fauzan Adziman.
Desa Lombok Kulon merupakan salah satu sentra pertanian organik di Bondowoso dengan luas lahan mencapai 105 hektare yang telah tersertifikasi. Selain beras organik, Bondowoso juga dikenal dengan komoditas unggulan lainnya seperti kopi, jagung, dan pisang cavendish.
Muhammad Salis Yuniar, Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang menjadi mitra pendamping program ini, menjelaskan bahwa pengembangan klaster pertanian organik di Bondowoso telah meluas ke lima klaster utama.
“Ini adalah hasil kolaborasi selama lebih dari satu dekade. Selain beras, kami juga sedang mengembangkan Desa Mandiri Energi untuk menciptakan keberlanjutan di daerah ini,” terang Salis.
Pj. Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, menyebutkan daerahnya tidak hanya fokus pada komoditas lokal, tetapi juga pengembangan SDM berbasis desa.
“Kami berharap produk unggulan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk memanfaatkan potensi lokal secara optimal,” tutur Hadi. (mk/sb)