DENPASAR – Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara membuka Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOF) Tahun 2022 yang dilaksanakan secara sederhana dan terbatas serta menerapkan protokol kesehatan di Banjar Kaja Sesetan, Jumat (4/3/2022).
“Meskipun di situasi pandemi kebudayaan dan tradisi harus tetap berjalan tetapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga dapat berkesinambungan,” ujar Wali Kota, didampingi Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa.
Ia menjelaskan, Tradisi Omed-Omedan tahun ini mengambil tema “Suka Duka Sama Kertha” yang berarti keseimbangan dalam berkehidupan.
Sebelum puncak prosesi diadakan beberapa perlombaan seperti lomba tari condong, lomba tari topeng Arsa Wijaya, serta peringatan HUT ST Satya Dharma Kerti dan pelantikan pengurus baru.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Jaya Negara berkesempatan menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba.
Wali Kota Jaya Negara mengatakan, pelestarian seni budaya yang ada di Kota Denpasar harus di dukung, terutama bagi generasi-generasi penerusnya. Menurutnya kebudayaan yang berkelanjutan memang harus dimulai sejak dini dan tetap menekankan protokol kesehatan.
Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa juga berkesempatan menyaksikan prosesi Omed-omedan. Pihaknya mengapresiasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di dalam prosesi dimana sebelum pelaksanaan semua peserta sudah dilaksanakan tes swab antigen.
“Kita sangat apresiasi dengan penerapan kesehatan dalam prosesi Omed-omedan. Hal ini harus terus dilaksanakan karena kesinambungan prosesi adat budaya dengan kesahatan menjadi hal yang sangat penting di masa pandemi seperti sekarang,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri Anggota DPRD Kota Denpasar, Made Setiadi, Bendesa Adat Sesetan Made Widra, serta tokoh masyarakat setempat.
Ketua Panitia Acara Omed-Omedan I Ketut Angga Wijaya Kusuma mengatakan, Omed-omedan merupakan tradisi unik yang telah diwariskan secara turun temurun dan keberadaannya telah dikenal luas baik di dalam negeri maupun manca negara.
“Kami menyakini Omed-Omedan ini juga memiliki nilai sakral dan ada kaitannya dengan sesuhunan kami di banjar sehingga kami bertekad untuk terus melestarikannya dan menjadikannya sebagai alat pemersatu,” ungkapnya.
Tidak hanya itu Angga Wijaya mengatakan kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kembangkan jiwa kewirausahaan menuju ekonomi kreatif serta meningkatkan kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara ke Kota Denpasar khususnya dan Bali pada umumnya.
Ia menambakan acara Sesetan Heritage Omed-omedan Festival 2022 di kelompokkan menjadi 4 yaitu Lomba virtual Tari Topeng Arsa Wijaya, pertunjukan seni dan beberapa band, pelantikan kepengurusan baru periode 2022-2024 sekaligus Hut ST Satya Dharma Kerti ke 33 dan Tradisi Omed-Omedan.
“Kita tetap laksanakan Omed-Omedan Festival namun dengan skala yang lebih kecil dan tidak menimbulkan keramaian. Disamping itu pula pelaksanaan prosesi dengan penerapan protokol yang sangat ketat,” ujarnya.
Untuk mengamankan jalannya acara, Polsek Denpasar Selatan dengan mengerahkan 94 personil gabungan dengan Polresta Denpasar, Babinsa, Dishub, Satpol PP dan Pecalang, yang dipimpin Kapolsek Kompol I Gede Sudyatmaja, S.H., M.H. dan Waka Polsek AKP I Ketut Sutarga.
Pada pukul 15.00 WITA acara Puncak Omed-Omedan yang diikuti 25 pasang Seka Truna Truni Satya Darma Kerthi Br. Kaja Sesetan dimulai, sehinga terjadi pengalihan arus lalu lintas di Trafic Light Jln. Pulau Saelus-Jln. Raya Sesetan dan Trafic Light Jln. Raya Sesetan-Jln. Pulau Buton, Denpasar Selatan untuk mencegah terjadinya kemacetan. (WIR)