DENPASAR – Pj Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya, secara tegas menunda rencana penyebaran nyamuk Wolbachia, yang dikatakan dapat menurunkan Demam Berdarah Dengue (DBD), di Pulau Dewata.
“Bali menunda, karena masyarakat banyak yang menolak. Jadi kami. Tidak ingin masyarakat terbelah, terkait pro dan kontra ini,” ucap Mahendra Jaya, usia Rapat Paripurna ke-48, Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023, di Denpasar, Kamis (16/11/2023).
Pihaknya tidak menampik banyaknya kekhawatiran masyarakat yang apabila nyamuk Wolbachia disebar, dan Pemprov Bali menunggu sosialisasi dari Pemrakarsa, sehingga semua masyarakat menerima.
“Secara tegas kami menunda dulu untuk hal ini,” katanya.
Ditambahkan, Sekda Bali Dewa Made Indra menjelaskan, penyebaran Wolbachia ini ditunda karena hal ini sedang dikaji. Dan, Pemprov Bali menunggu kajiannya seperti apa, agar masyarakat bisa menerima.
“Penggunaan Wolbachia ini kan belum ada kajian yang komprehensif, terutama berkaitan pertanyaan masyarakat. Apakah dengan Wolbachia ini kasus DBD berkurang dan tidak menimbulkan penyakit lainnya?. ini yang harus dijawab,” katanya.
Sehingga, Pemprov Bali menunggu kajian ilmiah Kemenkes, seberapa efektif bisa mempengaruhi dengan penyebaran Wolbachia ini, bisa mempengaruhi atau menurunkan kasus DBD. Dan seberapa bisa memastikan tidak menimbulkan penyakit lain.
“Di beberapa darah lain di Jawa dan Yogyakarta pernah dilakukan penyebaran Wolbachia. Untuk di Bali baru akan. Dan saya apresiasi daya kritis masyarakat atas pertanyaan ini untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat. Jadi, kita tanggapi dengan positif, sehingga pengguna Wolbachia bisa diterima,” katanya.(WIR)