DENPASAR – Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali, bersinergi dengan Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) melakukan kegiatan vaksinasi dan sterilisasi pada anjing dan kucing dengan menyasar kawasan wisata Sanur, Denpasar, sebagai salah satu upaya pencegahan rabies
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar AA Gde Bayu Brahmasta di Denpasar, Rabu, berharap melalui kegiatan kolaborasi tersebut dapat memberikan dampak positif dalam menekan penyebaran rabies.
“Selain itu dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif terhadap penyakit rabies karena juga diisi dengan kegiatan kampanye, informasi dan edukasi (KIE),” ujarnya.
Sejumlah daerah di kawasan wisata Sanur yang menjadi sasaran vaksinasi rabies dan sterilisasi yakni lingkungan Banjar Dangin Peken, Desa Adat Intaran, Desa Sanur Kauh, serta Jalan Danau Tondano, serta Kelurahan Sanur.
Kolaborasi dengan Yayasan BAWA tersebut telah melakukan sterilisasi pada 28 hewan (7 kucing betina, 8 anjing jantan, dan 13 anjing betina). Selain itu, dilakukan juga vaksinasi rabies pada 17 anjing dan 6 kucing.
Pihaknya menargetkan sekitar 90 persen dari total populasi hewan penular rabies (HPR) di kota setempat yang berjumlah lebih dari 82 ribu ekor dapat tervaksinasi pada tahun 2024.
Menurut dia, vaksinasi untuk hewan penular rabies dilaksanakan dengan harapan dapat mendukung terciptanya kesehatan hewan berkelanjutan di Kota Denpasar. “Vaksinasi rabies ini juga dilaksanakan untuk memastikan kesehatan HPR dan bebas rabies di Kota Denpasar,” ujarnya.
Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan vaksinasi rabies gratis juga dapat menghubungi Dinas Pertanian Kota Denpasar Bidang Kesehatan Hewan, atau dapat melihat jadwal di masing-masing desa/kelurahan.
Wayan Yuliawan, salah satu warga masyarakat mengatakan kegiatan tersebut dirasa sangat bagus untuk menekan upaya pengendalian dan pencegahan penyakit rabies.
Ia berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan terlebih dahulu jadwal pelaksanaannya bisa disosialisasikan sebelumnya pada masyarakat. “Saya harapkan kegiatan ini bisa diterapkan secara berkelanjutan,” kata Yuliawan.(ant/sb)