DENPASAR – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) menggelar aksi cuci jas almamater di depan gedung Rektorat Unud pukul 16.00 Wita. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei.
Sebanyak ratusan mahasiswa yang mayoritas angkatan 2020 mencuci jas almamaternya dengan seember air. Tak hanya mencuci, mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan nada-nada sindiran atas kasus dugaan korupsi dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) di kampus mereka.
Ada spanduk yang bertuliskan “Dibutuhkan segera rektor anti korupsi”. Ada juga spanduk dengan kata-kata “Cabut Sistem SPI, Turunkan Rektor Korup”.
“Aksi hari ini dilakukan di lapangan depan gedung rektorat dengan pemasangan beberapa spanduk ungkapan kekecewaan mahasiwa. Spanduk ini, mengungkapkan betapa kecewanya kami atas nama besar Udayana yang tercoreng belakangan ini,” kata Ketua BEM Unud I Putu Bagus Padmanegara dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/5/2023).
Sebelumnya, mahasiswa Unud berulang kali meluapkan kekecewaan atas kasus SPI tersebut. Mereka juga menuntut dana SPI yang sudah dibayar dikembalikan.
Beberapa waktu lalu, BEM membuka posko bantuan SPI. Posko bantuan itu bertujuan menerima aduan dan pendataan para mahasiswa yang ingin mendapatkan kembali uang yang sudah disetor untuk program SPI.
“BEM Udayana sudah siap untuk membantu mendata mahasiswa yang dirugikan. Juga (mahasiswa) yang ingin mengajukan pengembalian dana SPI dengan membuka posko pengaduan mahasiswa,” kata Koordinator Bidang Analis Pergerakan BEM Unud Riski Dimas Tio kepada detikBali, Rabu (19/4/2023).
Dimas tidak menjelaskan berapa lama posko didirikan dan sudah berapa mahasiswa yang meminta bantuan. Yang jelas, BEM Unud sudah melayangkan surat kepada Rektorat Unud terkait upaya pengembalian dana SPI tersebut. (hsa/BIR/dtc)
