Senin, Mei 12, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jelang Hari Raya Galungan, Muda Mudi Denpasar Ikuti Lomba Ngelawar dan Gebogan

DENPASAR – Walikota Denpasar, Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede membuka resmi Lomba Ngelawar, Gebogan Bunga dan Gebogan Buah yang dilaksanakan Semeton Truna Truni Denpasar (TTD) di Pura Agung Petilan Pangrebongan Denpasar, Rabu (1/6).

Ketua Panitia Kegiatan, IB Indra Subawa Putra mengatakan, lomba ngelawar dan gebogan ini dilaksanakan serangkaian menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan. Namun demikian, selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkanalkan budaya Bali. Hal ini utamanya tradisi Ngelawar dan Gebogan. Sehingga secara berkelanjutan tradisi Bali dapat digetok tularkan kepada setiap generasi muda.

“Seperti yang kita ketahui, di tengah pesatnya kemajuan zaman, tentu Lomba Ngelawar dan Gebogan ini penting untuk dilaksanakan, sehingga mampu memperkenalkan tradisi dan budaya kita di Bali,” jelasnya

Lebih lanjut dijelaskan, peserta kegiatan ini terdiri atas Sekeha Teruna, Karang Taruna serta siswa SMA/SMK se-Kota Denpasar. Dimana, untuk Lomba Ngelawar diikuti oleh 10 Tim. Lomba Gebogan Buah diikuti oleh 5 Tim dan Gebogan Buah diikuti oleh 4 Tim.

Pihaknya berharap, kedepannya setalah dilaksanakan lomba ini diharapkan seluruh peserta mampu meneruskan serta melestarikan tradisi ngelawar dan membuat gebogan ini. Hal ini mengingat pentingnya tradisi ini, terutama menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan.

“Harapan kami tentu kegiatan ini dapat berjalan lancar serta mempu menjadi wahana untuk mengingat tradisi dan budaya kita di Bali,” ujarnya

Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang juga Juri Kehormatan, mengapresiasi pelaksanaan Lomba Ngelawar dan Gebogan yang dilaksanakan Semeton TTD. Di mana, hal ini menjadi angin segar untuk penguatan budaya dan tradisi bagi generasi muda.

“Yang pertama tentu kami sangat apresiasi. Jadi selain kita mau mengajak masyarakat untuk mau mengingat budaya yang kita miliki, ini juga sebuah upaya untuk menjaga eksistensi kebudayaan Bali yang berkelanjutan,” ucapnya.

Ia mengatakan, khusus Ngelawar dan Gebogan yang merupakan sebuah tardisi rutin di masyarakat Bali, khususnya menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan. (WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER