DENPASAR – Jenazah Ni Wayan Supini, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Klungkung yang menjadi korban gempa di Turki direncanakan tiba pada Kamis (23/2/2023). Jenazah diperkirakan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada siang hari.
Setelah tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Klungkung.
“(Jenazah) itu nanti akan diterima besok tanggal 23, kemudian setelah itu akan dibawa ke Klungkung,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas kepada wartawan di Kejari Denpasar, Rabu (22/2/2023).
Menurut Bambang, jenazah Ni Wayan Supini diberangkatkan dari Turki pada 22 Februari sekitar pukul 01.20 waktu setempat atau pada 17.20 waktu Indonesia. Jenazah kemudian diperkirakan bakal tiba di Pulau Dewata pada siang hari.
Sebelum tiba di Bali, jenazah terlebih dahulu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Kota Tangerang, Banten. Jenazah kemudian akan diberangkatkan dari Tangerang ke Bali sekitar pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Maka diperkirakan tiba di Bali antara pukul 12.00 Wita hingga 15.00 Wita.
“Jadi diperkirakan nanti itu tiba di sini Kamis siang. Karena dari Jakarta itu 10.00 pagi atau 12.00 kalau tidak ada perubahan. Jadi Kamis sekitar jam 12.00 sampai jam 03.00 tiba di sini,” terang kapolresta.
Bambang mengungkapkan jenazah dari Turki dibawa oleh Tim Kemanusiaan Mabes Polri hingga sampai ke rumah duka di Klungkung. Saat tiba di Pulau Dewata, jenazah rencananya diterima oleh Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra.
(Jenazah diterima) di bandara kemudian nanti dibawa ke rumah duka di Klungkung,” jelas mantan Polres Sukoharjo Polda Jawa Tengah (Jateng) itu.
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengonfirmasi dua Warga Negara Indonesia (WNI) asal Lombok Barat dan Klungkung, Bali, ikut menjadi korban gempa Turki pada Senin (6/2/2023). Mereka adalah Irma Lestari dan Ni Wayan Supini.
Keduanya ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan gedung Apartemen Galeria, tempat mereka tinggal, pada Jumat (17/2/2023) di Diyarbakir.
Irma dan Supini sempat hilang kontak saat gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki. Baru lah pada 16 Februari 2023, tim gabungan KBRI Ankara bersama Indonesia Search and Rescue (Inasar) melakukan pencarian kedua WNI tersebut. Mereka merupakan PMI yang bekerja sebagai terapis spa. (hsa/has/dtc)