Sabtu, Juli 5, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kurangi Limbah Perca Endek, IKM Denpasar Dibekali Pelatihan

DENPASAR – Sebanyak 20 orang pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Denpasar, Provinsi Bali, diberikan pelatihan untuk mendaur ulang limbah perca endek, menjadi barang yang memiliki ekonomi tinggi dan Mengguranggi pencemaran limbah.

Pelatihan berlangsung selama dua hari (24-25 Juni 2022) di Gedung Citta Hasta Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Menghadirkan narasumber dosen Program Studi Desain Fashion ISI Denpasar, Dewa Ayu Putu Leliana Sari dan Ni Putu Darmara Pradnya Paramita.

“Kami mendukung pelatihan oerca Eendek ini, karena perkembangan IKM sangat bergantung pada sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian. Terutamanya di bidang seni dan kreasi, serta perkembangan dunia global yang menuntut harus lebih kreatif baik terhadap produk maupun pemasaran atau promosi,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekransda) Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara.

Acara turut dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dr. I Made Pande Artadi itu.

Sagung Antari menyampaikan, kain Perca merupakan limbah anorganik yang sulit diuraikan dan termasuk sisa kain dari proses penjahitan. Oleh karena itu, kain perca bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk kerajinan yang menarik dan memiliki nilai jual tinggi seperti membuat kerajinan aksesoris topi bucket, ikat rambut, hiasan bando, bros dan lain sebagainya.

“Pemerintah Kota Denpasar melalui Disperindag Kota Denpasar, selalu mendukung dan melakukan pembinaan berkelanjutan kepada masyarakat dan IKM Kota Denpasar. Sehingga, diharapkan dapat mengatasi masalah yang di hadapi dalam pengembangan IKM,” ucapnya.

Dengan pelaksanaan kegiatan Pelatihan Perca Endek ini, membawa dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan. Dan juga, mampu meraih peluang atau kesempatan, serta dapat berinovasi dalam pengolahan limbah kain perca menjadi produk yang bernilai seni dan dapat diterima pasar.

Sementara itu, Kadis Perindag, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, kegiatan ini seiring pesatnya permintaan produk fashion dari bahan endek di Kota Denpasar. Sehingga, menjadikan masalah baru dalam mengurangi limbah perca tersebut.

“Kain yang telah menjadi sampah hampir tidak mempunyai nilai jual lagi. Situasi inilah menjadikan para penjahit kesusahan dalam mengolah sampah. Apabila tidak mempunyai keahlian dalam mengkreasikan bahan yang sebenarnya mempunyai harga yang mahal,” ujarnya.

Oleh karena itu, langkah yang sangat tepat dilakukan disini adalah menggali ide-ide kreatif untuk dapat mengolah dan memadukan sisa-sisa kain perca untuk dapat menghasilkan produk yang enak dipandang, memiliki nilai jual tinggi dan bisa diminati masyarakat.

Sehingga, dapat menjadikan peluang baru untuk membangkitkan industri kreatif di Kota Denpasar yang dapat memberikan kontribusi ekonomi serta iklim usaha yang positif.

Demikian halnya, Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. I Made Pande Artadi, menyambut baik Pelatihan Perca ini. Karena, program ini sangat baik yang melihat isu saat ini terkait dengan limbah kain perca endek untuk dapat dimanfaatkan menjadi barang bernilai seni.

“Dengan melibatkan narasumber dari ISI Denpasar dan peserta dari para IKM yang ada, kami yakin memberi dampak positif,” ujarnya.

Terlebih dalam kegiatan ini dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Disperindag Denpasar dengan ISI untuk keberlangsungan pendidikan serta memberikan ruang untuk mendidik mahasiswa dapat terampil melihat peluang pasar.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER