Kamis, Desember 12, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Meningkat, Ada 18 Kejadian Kebakaran Lahan di Karangasem Pada September 2023

KARANGASEM -Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Karangasem sibuk menangani kebakaran lahan dalam sebulan terakhir. Selama September 2023, damkartan telah menangani sebanyak 18 kali kebakaran lahan.

Kepala Dinas Damkartan Kabupaten Karangasem I Made Agus Budiyasa mengatakan jumlah tersebut lebih banyak jika dibandingkan dari Januari-Agustus 2023. Selama bulan tersebut, penanganan kebakaran lahan hanya sebanyak 14 kali.

“Dalam sebulan terakhir memang kami sangat sibuk melakukan penanganan kebakaran lahan yang sebagian besar terjadi di wilayah Kecamatan Kubu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama tahun ini mengalami peningkatan, karena tahun lalu hanya ada 12 kebakaran lahan,” kata Budiyasa, Minggu (1/10/2023)

Budiyasa menjelaskan meningkatnya kasus kebakaran lahan tahun ini tidak lepas dari cuaca panas yang melanda Karangasem, Bali. Terutama Kecamatan Kubu yang selama ini menjadi wilayah paling kering.

Kecamatan Kubu mudah terjadi kebakaran lahan karena banyak ilalang. Jika kering, ilalang tersebut mudah tersambar api dan merembet.

“Meskipun dengan keterbatasan personel dan jarak yang cukup jauh, kami tetap upayakan untuk melakukan penanganan secara maksimal. Supaya kebakaran tidak sampai merembet ke pemukiman warga atau ternak warga,” kata Budiyasa.

Untuk mempersingkat waktu menuju ke Kecamatan Kubu,personel damkar setiap pagi rutin diberangkatkan ke wilayah tersebut sejak beberapa pekan terakhir. Hal tersebut dilakukan agar kebakaran di Kecamatan Kubu cepat mendapat penanganan.

Berdasarkan data yang diperoleh sejak awal 2023 hingga saat ini, Damkartan Karangasem telah melakukan penanganan kebakaran sebanyak 80 kali, termasuk kebakaran rumah, dapur, hingga tempat ibadah. Budiyasa memprediksi jika pada Oktober ini kebakaran lahan akan terus bertambah jika tak kunjung turun hujan.

“Untuk saat ini, kami juga masih fokus ikut melakukan pemantauan terhadap kebakaran hutan lereng Gunung Agung, karena ditakutkan api merembet ke lahan produktif milik warga mengingat cuaca sangat panas terik dan angin berhembus lumayan kencang,” kata Budiyasa. (dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER