Selasa, Januari 14, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menkes Soroti Kemampuan RS di Buleleng dan Jembrana

DENPASAR – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti kemampuan rumah sakit yang ada di Kabupaten Jembrana dan Buleleng. Alasannya karena RS di kedua kabupaten tersebut dinilai tertinggal dan belum mampu melakukan program intervensi non-bedah coiling terhadap pasien stroke.

Terlebih rumah sakit di 514 Kabupaten/Kota ditargetkan bisa melakukan intervensi non-bedah seperti coiling pada tahun 2024.

“Itu adalah target dan tanggung jawab dari RSUP Prof Ngoerah dan PON. Jadi, sebelum 2024, Pak Wayan (Dirut RSUP Prof Ngoerah) dan Musyid bertanggung jawab ke saya, bahwa satu RS di Jembrana dan Buleleng harus bisa melakukan trombektomi dan coiling,” katanya.

Di sisi lain, Budi Gunadi juga meminta agar dalam dibukanya program tersebut, haruslah adil dalam proses penunjukan sumber daya manusia. Baik dari dokter spesialis bedah saraf maupun dokter spesialis neuro intervensi.

“Pastikan tidak ada monopoli dari grup spesialis tertentu dan ini tanggung jawab Dirut Utama dan Dirut Medis. Saya tidak mau lihat ada layanan yang dimonopoli kompetensi atau orang yang melakukannya oleh grup spesialis tertentu di rumah sakit vertikal saya, karena konsekuensinya akan sangat besar kepada Dirut Medis dan Dirut Utama,” ungkapnya.

Sementara itu, Budi Gunadi memandang, bahwa, penyakit stroke merupakan penyakit yang buruk sekali. Tak hanya bagi kualitas hidup pasien namun, juga memberikan beban dari sisi keuangan.

Menurutnya, per tahunnya tercatat ada 300 ribu lebih kematian akibat penyakit stroke. Selain menjadi penyebab kematian tertinggi, kata Budi Gunadi, penyakit stroke juga mengakibatkan pasien mengalami cacat.

Sehingga berangkat dari hal tersebutlah, pihaknya kian melakukan transformasi sistem layanan rujukan dengan memastikan seluruh rumah sakit di Kabupaten/Kota dan Provinsi dapat melayani dengan standar pelayanan kesehatan tertentu.

“Oleh karena itu, saya benar-benar minta RS Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta atau PON untuk mengaktifkan fungsi pengampuannya dan target ini yang mesti diingat-ingat,” tambahnya. (nor/gsp/dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER