KLUNGKUNG – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menemui dan mengaku salut atas apa yang dilakukan salah satu warga Klungkung Ni Wayan Sukasih dan keluarganya untuk keluar dari garis kemiskinan. Risma tak menyangka berjualan sarana upacara menjadi peluang yang bagus untuk Sukasih.
Tidak heran jika wanita 50 tahun ini menjadi warga binaan Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Meski begitu, Menteri Risma ingin Sukasih cermat dalam membangun usahanya.
Misalnya, pembelian bunga untuk bahan sesajen upacara agar dikurangi dan beralih budidaya sendiri. “Kalau sudah ada lahan, tanam sendiri, itu jauh lebih untung, kan. Daripada beli, bisa tanam bunga sendiri jadi tidak mahal,” ucap Risma saat berkunjung ke rumah Sukasih di Lingkungan Bendul, Kelurahan Semarapura Tengah, Klungkung, Selasa (20/12/2022).
Sukasih pun menyanggupi arahan Risma. Namun ia punya satu permintaan agar Risma memberikan dirinya bibit bunga. “Kalau ada bibitnya, saya bisa tanam. Lebih gampang, saya minta orangnya mau kirim bibitnya ke sini,” timpal Sukasih terharu.
Sukasih tercatat sebagai salah satu keluarga kurang mampu di Kabupaten Klungkung, Bali. Ia mendapat bantuan pembinaan untuk program PENA Kemensos tahun ini.
Dari hasil verifikasi Kemensos, ibu satu anak ini dinyatakan layak mendapat bantuan. Meski berada dalam garis kemiskinan, kegigihannya dalam bertahan hidup dengan berjualan sarana upacara dapat apresiasi Kemensos.
Selain program PENA, keluarganya juga mendapat rehab rumah program Rumah Sejahtera Terpadu (RTS). Sementara, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung Gusti Agung Gede Putra Mahajaya menjelaskan, ada 210 KK dalam 27 kelompok yang mendapat bantuan RTS tahun ini. Mereka mendapatkan Rp 20 juta hanya untuk biaya material.
Ia menyebut, program ini dikuatkan dengan perilaku gotong-royong sehingga tidak ada pembiayaan untuk tukang. Mereka yang diberikan bantuan sudah melalui tahap verifikasi oleh desa dan kelurahan sebelum dicek kembali oleh Kemensos.
Sementara itu, program PENA di Klungkung menyasar 29 KK miskin. Mereka dibina agar mampu hidup mandiri dengan potensi yang dimiliki. “Sehingga mereka diharapkan keluar perlahan dari kemiskinan,” tegas Mahajaya. (nor/dpra/dtc)