DENPASAR – Rektor Universitas Udayana (Unud) I Nyoman Gede Antara membatalkan lolosnya 62 calon mahasiswa dari Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2022. Alasannya, ada perbedaan nilai rapor dengan nilai yang disetorkan saat mendaftar secara online ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
“Sebenarnya kasihan juga tapi ketentuannya memang begitu setiap tahun dan sudah kami umumkan sebelumnya kepada para kepala sekolah sebelum seleksi dilakukan,” kata Ketut Budi Artawan, Staf Bagian Akademik Unud, Senin (16/52022).
Perbedaan kemungkinan disebabkan adanya kekeliruan input data dari pihak sekolah atau karena hal-hal lain. Mengenai kemungkinan adanya kesengajaan, pihaknya tidak melakukan penelusuran sejauh itu.
Yang jelas, kata dia, untuk sekolah yang mengalami hal itu akan dikenakan sanksi di Black List dalam penerimaan SNMPTN tahun depan. Bilamana ada tuntutan dengan bukti dari berbagai pihak yang merasa dirugikan maka keputusan akan ditinjau lagi sebagaimana mestinya.
Siswa-siswa yang dibatalkan kelolosannya itu dinyatakan tidak dapat melanjutkan proses registrasi sebagai mahasiswa baru. Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sudah dibayarkan oleh calon mahasiswa akan dikembalikan 100% selambat-lambatnya tanggal 23 Mei 2022.
Untuk kursi yang belum terisi karena pembatalan itu otomatis akan diperebutkan oleh calon mahasiswa melalui jalur Seleksi Bersama Mahasiswa PTN (SBMPTN). “Surat pemberitahuan mengenai pembatalan itu sudah kami kirim ke masing-masing sekolah,” tegasnya.
Dari data di www.unud.ac.id , 62 calon mahasiswa itu berasal dari 54 SMA dan SMK. Selain dari Bali, ada juga sekolah dari Pandeglang, Jakarta, Bandung, Banjarmasin, Medan, Madiun dan sejumlah daerah lainnya. (sb)
