DENPASAR– Kelompok Petani Muda Keren dalam bidang budidaya peternakan ayam, di Desa Sanur Kauh, Denpasar, Provinsi Bali, mendapatkan bantuan smart farming, senilai Rp 50 juta, dari PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, Senin (27/6).
Ketua Forum Petani Muda Bali, A.A. Gede Wedhatama, mengucapakan terima kasih kepada PLN, atas bantuan yang telah diberikan kepada petani di Bali.
“Saya mewakili petani, khususnya petani Muda Keren Sanur, mengucapkan terima kasih kepada PLN Peduli. Karena ikut mendukung para petani dalam pengembangan teknologi dalam pengolahan lahan,” ucapnya.
Hal Ini dapat menjadi sebuah edukasi kepada masyarakat, untuk beternak dan bertani secara organik dan ramah lingkungan. Dengan pemanfaatan teknologi, diharapkan dapat menekan biaya produksi dan air.
“Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, serta juga dapat menjadi objek agrowisata dibidang peternakan dan pertanian,” kata Wedha.
Sementara itu, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan Bobby Cristya Surya, usai penyerahan bantuan di kebun kelompok Tani Muda Keren Sanur, mengatakan, bantuan merupakan komitmen PLN, dalam upaya mendukung percepatan pemulihan perekonomian Bali, pasca-pandemi Covid-19 melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
“Melalui PLN Peduli kali ini, program TJSL kembali menyalurkan bantuan senilai Rp 50 juta kepada kelompok Petani Muda Keren, untuk budi daya peternakan berupa kandang ayam dengan metode Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) yang mampu menghasilkan hasil ternak yang lebih unggul,” katanya.
Bobby menjelaskan, pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian PLN untuk mengembangkan sektor peternakan dan pertanian masyarakat.
“Sebaran proporsi pertanian dan peternakan di Denpasar saat ini kurang lebih 10-15%, bantuan ini diharapkan dapat menunjang produktivitas para petani dan sebagai cikal bakal embrio tumbuhnya pertanian modern di Denpasar,” ujar Bobby.
Perbekel Desa Sanur Kauh, I Made Ada, mengapresiasi PLN yang telah membantu petani di Desa Sanur Kauh.
“Kami berharap bantuan teknologi smart farming, untuk peternakan dan pertanian ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kelompok tani, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi anggota kelompok tani,” kata Made Ade. (WIR)
