DENPASAR – Sekitar 2000 massa simpatisan banteng PDIP dari Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, menggeruduk kantor DPD PDIP Bali, di Jalan Banteng Baru, No. 4, Renon, Denpasar, pada Rabu (16/8/2023) pagi.
Kedatangan massa tersebut guna mempertanyakan terpentalnya nama Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Kediri, Tabanan, yakni Nyoman Mulyadi dari daftar bakal caleg DPRD Provinsi Bali dapil Tabanan untuk maju dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
“Kami hadir untuk menyampaikan aspirasi dan mempertanyakan, mengapa tokoh masyarakat kami, dari Kecamatan Kediri tercoret dari daftar caleg PDIP,” kata Koordinator aksi, Dewa Putu Alit Artha, kepada awak media di depan kantor DPD PDIP Bali.
Kehadiran mereka pun mendapat respon positif dari DPD PDIP Bali, yaitu dengan diterimanya sejumlah perwakilan massa untuk menemui Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara di ruang rapat kantor sekretariat.
Seusai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Jaya Negara menyatakan akan berusaha mengakomodir seluruh aspirasi dari simpatisan untuk selanjutnya meneruskannya ke DPP PDIP. Apalagi menurutnya di Kabupaten Tabanan merupakan basis massa utama dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
“Sebelum (aspirasi) ini menuju DPP PDIP, terlebih dahulu akan kami akan rapatkan dulu di internal DPD PDIP Bali. Tetapi yang utamanya, hari ini telah kami terima segala aspirasi dan masukan yang disampaikan,” kata Jaya Negara.
Meskipun begitu, politisi yang juga Walikota Denpasar ini menekankan, pihaknya tidak bisa mengintervensi keputusan DPP PDIP, dan meminta pihak massa simpatisan Mulyadi untuk bersabar, guna menunggu pengumuman nama DCS (Daftar Calon Sementara) oleh KPU di tanggal 19 Agustus 2023.
“Masalah nantinya bakal dicoret ataupun tidak, itu bukanlah kewenangan kami. Kita tunggu saja saat nama-nama bacaleg ini keluar di DCS,” tandas Jaya Negara.
Seperti diketahui, polemik tercoretnya I Nyoman Mulyadi ini membuat gaduh internal PDIP Bali. Sebab dalam rapat pleno di DPC PDIP Tabanan sebelumnya, nama Nyoman Mulyadi diusulkan maju untuk menjadi calon DPRD Provinsi Bali.
Ia diusulkan bersama dengan bakal calon lainnya, diantaranya Ketut Suryadi (incumbent) , I Made Suparta (incumbent) , I Ketut Purnaya (incumbent), Ni Putu Sri Utamani, I Wayan Agus Darmawan, dan Ni Gusti Ayu Komang Sri Indriyani.
Namun dalam perjalanannya, sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh DPP PDIP, yang muncul namanya adalah I Ketut Suryadi, I Made Suparta, Ni Made Usmantari, I Ketut Purnaya, Ni Putu Sri Utamani, dan I Wayan Adi Agus Darmawan.
Anehnya nama Nyoman Mulyadi dan Komang Sri Indriyani malah tercoret. Sementara nama yang tidak diusulkan yaitu Ni Made Usmantari yang merupakan istri dari I Made Urip (Anggota Fraksi PDIP DPR RI) justru masuk.(dre)