DENPASAR– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali melibatkan para finalis ajang Jegeg Bagus Bali yang merupakan perwakilan putra/putri terbaik dari kabupaten/kota se-Bali sebagai Duta Edukasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) masa bakti 2023-2024.
Kepala KPw BI Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Selasa, mengatakan sebagai Duta Edukasi QRIS, para finalis Jegeg Bagus akan turun langsung mengedukasi penggunaan QRIS kepada masyarakat.
“Langkah ini untuk mengakselerasi ekosistem ekonomi digital di Provinsi Bali, termasuk untuk mendorong keterlibatan generasi muda Bali dalam perluasan digitalisasi sistem pembayaran,” ujarnya.
Erwin menambahkan keterlibatan finalis Jegeg Bagus Bali 2023 diharapkan dapat semakin mempercepat penggunaan QRIS di Bali, yang pertumbuhan penggunaannya sampai September 2023 telah mencapai 912.777 orang atau tumbuh 92 persen (yoy).
“QRIS merupakan kebijakan standardisasi pembayaran menggunakan metode QR code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR code menjadi cepat, mudah, murah, aman dan andal (CeMuMuAH),” ucapnya.
Menurut Erwin, kehadiran QRIS memiliki peran strategis mengakselerasi ekosistem digital di Provinsi Bali. QRIS sendiri selama ini telah berperan dalam menciptakan ekosistem digital bagi UMKM, yakni 96 persen dari 762.577 merchant QRIS di Bali merupakan UMKM.
Melalui fitur terbaru QRIS yakni QRIS TUNTAS (tarik tunai, transfer, dan setor tunai) juga ditujukan untuk memfasilitasi “unbanked people” atau mereka yang tidak memiliki rekening bank melalui perluasan akses layanan transaksi pembayaran oleh lembaga keuangan formal.
“Bank Indonesia akan terus mendorong perluasan penggunaan QRIS sebagai upaya mengakselerasi ekosistem digital dan peningkatan inklusi keuangan di Bali,” kata Erwin.
Selain itu, Erwin juga berharap Jegeg Bagus Bali dapat mempromosikan pariwisata Bali yang berkualitas secara lebih inovatif.
“Hal ini supaya bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan pariwisata Bali yang pada akhirnya membawa kemajuan bagi perekonomian Bali, mengingat sektor pariwisata masih menjadi kekuatan ekonomi Bali,” ucapnya. (ant/sb)