Kamis, Desember 5, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BNPB Serahkan Bantuan Penanganan Kebakaran TPA Suwung Denpasar

DENPASAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyerahkan bantuan operasional penanganan darurat kebakaran TPA Suwung sebesar Rp250 Juta, Kamis (19/10/2023).

Dukungan Operasional Peralatan Siaga Darurat Bencana Kekeringan dan Dukungan Peralatan Siaga Darurat Bencana Kebakaran diserahkan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto kepada diterima Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali.

“Itulah mengapa kami sepakat, antara pemerintah pusat, BNPB, TNI/Polri meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi kekeringan dan El Nino ini. Upaya ini juga dilaksanakan untuk memastikan ketersediaan air dengan memberikan bantuan peralatan,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.

Dia menjelaskan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya membahas penanganan bencana. Hal ini dikarenakan saat ini wilayah Indonesia masih berada pada situasi El Nino. Dimana, khusus untuk Provinsi Bali terdapat beberapa daerah yang tergolong El Nino Ekstrem lantaran satu bulan belum turun hujan.

Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Kadis Pertanian, AA Ngurah Bayu Brahmasta dan Kalaksa BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan, Pemkot Denpasar menerima bantuan dari BNPB dalam rangka mendukung upaya penanganan kebakaran dan kekeringan pada musim kemarau kali ini.

“Kami telah menyiapkan berbagai langkah agar pertanian di Kota Denpasar tetap produktif,” ujar Jaya Negara.

Dia mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar terus membangun sinergi lintas sektor dalam mendukung penanganan kekeringan. Hal ini dilaksanakan dengan berbagai upaya agar pertanian tetap produktif.

Secara teknis Kadis Pertanian, AA Ngurah Bayu Brahmasta menjelaskan bahwa sesuai dengan hasil beberapa kali pertemuan dengan instansi terkait, maka disepakati bahwa ada beberapa upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka menghadapi kemarau panjang yang dapat berakibat kekeringan atau kekurangan air terhadap lahan-lahan pertanian.

Adapun langkah tersebut lanjut Gung Bayu, yakni mendata semua subak yang rawan terjadi kekeringan, mengoptimalkan pemanfaatan sumur tanah dangkal di kawasan lahan pertanian dan mengadakan stok pestisida di masing-masing kecamatan/BPP kecamatan dengan maksud dapat membantu petani sesegera mungkin jika ada peningkatan serangan hama dan penyakit.

Pihaknya juga turun mengoptimalkan petugas pengamat hama dan penyakit (PHP) dengan melakukan pengamatan setiap hari di masing-masing subak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih dini serangan hama dan penyakit sehingga lebih dapat mencegah terjadinya gagal panen.

Selain itu, turut dilaksanakan Kegiatan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) dengan maksud dan tujuan menambah pengetahuan dan keterampilan serta wawasan para petani terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, hama dan penyakit dengan harapan hasil produksi pertanian dapat lebih meningkat.

“Jadi itu langkah yang kami siapkan, den tentunya kami juga turut memberikan pengadaan bantuan beberapa komoditi pertanian selain padi seperti tanaman cabai, tanaman sayur-sayuran, dan tanaman bawang. Dan yang tak kalah penting yakni mengoptimalkan pelaksanakan Kegiatan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) 2023 dengan tujuan jikalau terjadi gagal panen maka petani setidaknya mendapat ganti rugi biaya yang telah dikeluarkan,” ujar Gung Bayu.(WIR)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER