MATARAM – Pria inisial MRM (18) asal Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok, NTB dibekuk lantaran berupaya menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 15 gram lewat duburnya. Sabu itu hendak diselundupkan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Mataram pada Senin (19/12/2022) pagi tadi.
Kepala Lapas IIA Mataram, Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan upaya penyelundupan sabu ke dalam lapas ini berhasil digagalkan petugas. Menurutnya, pelaku MRM hendak mengirimkan barang haram tersebut kepada kakak kandungnya inisial MYM (25) yang sedang menjalani hukuman.
“Kakak pelaku ini merupakan bandar sabu juga yang akan menjalani hukuman 12 tahun subsider 6 bulan,” kata Akbar, Senin petang.
Akbar mengungkapkan, penggagalan upaya penyelundupan sabu itu bermula saat MRM akan melakukan kunjungan ke Lapas sekitar pukul 09.31 Wita. MRM sempat lolos dari pemeriksaan pintu kunjungan pertama. Namun, setelah bertemu kakaknya sekitar 5 menit, pelaku izin ke kamar mandi. Saat itulah petugas lapas mulai curiga.
“Jadi petugas kami curiga karena pelaku izin ke kamar mandi. Karena ada petugas di sana. Kemudian diperiksa ditemukan ada barang mencurigakan,” kata Akbar.
Benar saja, setelah melakukan penggeledahan badan dan kamar mandi, petugas menemukan sabu itu dikeluarkan dari dalam dubur pelaku. Sabu itu kemudian disimpan dalam bentuk kapsul oleh pelaku.
“Kapsul ini kemudian disimpan di dalam bungkus rokok. Ternyata sabu di dalam bungkus rokok dibalut dengan kondom,” katanya.
Setelah ditimbang, total sabu yang dibawa pelaku seberat 15 gram. Kini, pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Polda NTB setelah berkoordinasi dengan Ditresnarkoba Polda NTB. “Keduanya kakak beradik ini sudah diamankan sementara di Polda NTB,” kata Akbar.
Akbar menyebut, kasus penyelundupan sabu lewat dubur ini baru pertama kali ditemukan di Lapas Kelas IIA Mataram. Terkait penemuan ini, pihaknya akan memperketat pengawasan pengunjung Lapas.
“Menjelang Nataru (natal dan tahun baru) kami sudah instruksikan ke seluruh petugas pengamanan untuk memperketat penjagaan pengunjung. Kami juga minta untuk memeriksa seluruh ruangan di lapas termasuk di kamar mandi,” tandasnya. (iws/dpra/dtc)